anton-sj.blogspot.com Open in urlscan Pro
2607:f8b0:4020:807::2001  Public Scan

URL: https://anton-sj.blogspot.com/
Submission: On October 03 via api from US — Scanned from US

Form analysis 2 forms found in the DOM

GET http://www.google.com/search

<form action="http://www.google.com/search" method="get" target="_blank">
  <input name="sitesearch" style="display:none;" value="http://johny-darkmovie.blogspot.com">
  <input id="search-box" name="q" onblur="if(this.value=='')this.value=this.defaultValue;" onfocus="if(this.value==this.defaultValue)this.value='';"
    style="width:170px;border:none;padding:4px 10px; font:normal 12px Arial;color:#7a7a7a; text-shadow: 1px 1px 1px #000; background:url(//4.bp.blogspot.com/-0UZ84gjcT7Q/T0ov6aRrvjI/AAAAAAAAFjQ/AASimbCShag/s1600/field.gif) no-repeat;" type="text"
    value="Search..."><input align="top" id="search-btn" src="http://3.bp.blogspot.com/-Gsv90fI1P1w/T0oxdn4UbeI/AAAAAAAAFjY/YGgddDwiMx0/s1600/btn_search.gif" type="image" value="Search">
</form>

POST //translate.googleapis.com/translate_voting?client=te

<form id="goog-gt-votingForm" action="//translate.googleapis.com/translate_voting?client=te" method="post" target="votingFrame" class="VIpgJd-yAWNEb-hvhgNd-aXYTce"><input type="text" name="sl" id="goog-gt-votingInputSrcLang"><input type="text"
    name="tl" id="goog-gt-votingInputTrgLang"><input type="text" name="query" id="goog-gt-votingInputSrcText"><input type="text" name="gtrans" id="goog-gt-votingInputTrgText"><input type="text" name="vote" id="goog-gt-votingInputVote"></form>

Text Content

 * ANTONONLINE
 * Tautan
 * Komentar
 * Link
 * Blog
 * Facebook
 * SELAMAT DATANG




ANTON ONLINE





 * BERANDAProfil
 * KEISLAMANRangkuman
 * KEILMUANTekhnologi
   * Ekonomi
   * 
   * Politik
   * 
   * Sosial Budaya
 * KEBUDAYAANNusantara
 * PENDIDIKANIndonesia
 * KESENIANMp3 Musik
   * Video
   * 
   * Movie
   * 
   * Dokumenter
 * KEMASYARAKATANSosial Budaya
 * TATANEGARAIndonesia
 * RANGKUMANArtikel
   * Dokumen
   * 
   * Campuran
   * 
   * Tulisan



Berita Terkait :


skip to main | skip to sidebar
SELAMA KAMU TIDAK KENAL DENGAN NEGERIMU, MAKA KAMU TIDAK AKAN MERASA MEMILIKINYA
. SELAMA KAMU TIDAK KENAL DENGAN NEGERIMU, MAKA KAMU TIDAK AKAN MERASA
MEMILIKINYA




__________________________________________________ " Sesungguhnya dalam
penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat
tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat
Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami,
tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka.(QS. Ali Imran Ayat 190-191)
_________________________________________ Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang
dalam permasalahan seseorang adalah ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika
kepalanya merasa sakit maka keseluruhan tubuh ikut merasakannya. Sama halnya,
jika kesabaran hilang, maka seluruh kehidupan akan berantakan."
__________________________________________________



BABAK AWAL SKENARIO BALKANISASI NUSANTARA


17.11 / 0 Comments


BABAK AWAL SKENARIO BALKANISASI NUSANTARA


Diposting oleh Anton di 17.11 0 komentar





AJARAN SIFAT 20 IMAM ABU HASAN AL ASY’ARI


07.04 / 2 Comments


AJARAN SIFAT 20 IMAM ABU HASAN AL ASY’ARI


Diposting oleh Anton di 07.04 2 komentar





AL-AZHAR AND DEMOCRATIC


11.49 / 0 Comments


AL-AZHAR AND DEMOCRATIC


Diposting oleh Anton di 11.49 0 komentar





KEAJAIBAN PIDATO BUNG KARNO


04.28 / 0 Comments


KEAJAIBAN PIDATO BUNG KARNO


Diposting oleh Anton di 04.28 0 komentar





RIWAYAT SINGKAT NEGERI RIBUAN PULAU REPUBLIK INDONESIA


04.57 / 0 Comments


RIWAYAT SINGKAT NEGERI RIBUAN PULAU REPUBLIK INDONESIA


Diposting oleh Anton di 04.57 0 komentar





SEBUAH RENUNGAN PIKIRAN DAN HATI


13.22 / 0 Comments


SEBUAH RENUNGAN PIKIRAN DAN HATI


Diposting oleh Anton di 13.22 0 komentar



Postingan Lama Beranda

Langganan: Postingan (Atom)


SARI BERITA PENTING

 * Inovasi jadi kunci untuk berkompetisi
 * Instagram izinkan unggah gambar lama ke Stories
 * Uber gandeng NASA kembangkan taksi terbang
 * Trump akan tetap mencuit di Twitter selama di China
 * Vivo tegaskan V7 tak akan gantikan V7+



 * BPBD Probolinggo distribusikan 715.000 liter air bersih ke 20 desa
 * BBMKG minta waspadai gelombang enam meter di perairan selatan Bali
 * BMKG: Waspada gelombang tinggi hingga empat meter 3-4 Oktober 2023
 * Cuaca di Jakarta diprakirakan cerah dan cerah berawan pada Selasa
 * BMKG: Cuaca panas di Makassar hingga pertengahan Oktober




ULASAN

 * Mengungkap Kelicikan Zionis Yahudi
   Jauh hari Allah Ta’ala telah mengkabarkan kepada umat Islam, bahwa kaum
   Yahudi, terutama kelompok Zionis Yahudi merupakan musuh yang paling ...
 * Pergerakan Gunung
   Dalam sebuah ayat, kita diberitahu bahwa gunung-gunung tidaklah diam
   sebagaimana yang tampak, akan tetapi mereka terus-menerus bergerak. &qu...
 * Pidato Spektakuler Presiden Soekarno
   “Mereka mengerti bahwa kita – atau mereka – djikalau ingin mendjadi satu
   bangsa jang besar, ingin mendjadi bangsa jang mempunjai kehendak un...
 * Riwayat Singkat Negeri Ribuan Pulau Republik Indonesia
   Republik Indonesia disingkat RI atau Indonesia adalah negara di Asia
   Tenggara, yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara benua...



widgets



PROFILKU

Anton Mahasiswa Universitas Al-azhar Republik Arab Mesir Lihat profil lengkapku



BERITA UTAMA

 * Desak Made pecahkan rekor panjat tebing speed putri Asian Games
 * Jokowi siapkan rumah dinas hingga tunjangan bujuk ASN pindah ke IKN
 * Jokowi ingatkan pendapatan negara jangan digunakan beli barang impor
 * Presiden: ASN jangan alergi terhadap digitalisasi
 * Ginting lolos ke babak kedua nomor perseorangan Asian Games 2022




TRANSLATE

▼



 * Guru Besar FEB UI:  Kondisi ekonomi di tahun politik lebih kondusif
 * Pakar hukum: RPP pengaturan zat adiktif pertimbangkan seluruh aspek
 * Wapres: Perkuat sinergi kebijakan untuk digitalisasi keuangan daerah
 * KAI Expo 2023 catat penjualan tiket kereta api mencapai Rp2,6 miliar
 * Wapres: Perlu terobosan agar semua pemda terapkan transaksi digital




 
Banyak yang beranggapan bahwa untuk "berpikir secara mendalam", seseorang perlu
memegang kepala dengan kedua telapak tangannya, dan menyendiri di sebuah ruangan
yang sunyi, jauh dari keramaian dan segala urusan yang ada. Sungguh, mereka
telah menganggap "berpikir secara mendalam" sebagai sesuatu yang memberatkan dan
menyusahkan. Mereka berkesimpulan bahwa pekerjaan ini hanyalah untuk kalangan
"filosof". Padahal, sebagaimana telah disebutkan dalam pendahuluan, Allah
mewajibkan manusia untuk berpikir secara mendalam atau merenung. Allah berfirman
bahwa Al-Qur'an diturunkan kepada manusia untuk dipikirkan atau direnungkan:
"Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu, penuh dengan berkah supaya
mereka memperhatikan (merenungkan) ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran
orang-orang yang mempunyai pikiran" (QS. Shaad, 38: 29). Yang ditekankan di sini
adalah bahwa setiap orang hendaknya berusaha secara ikhlas sekuat tenaga dalam
meningkatkan kemampuan dan kedalaman berpikir. Sebaliknya, orang-orang yang
tidak mau berusaha untuk berpikir mendalam akan terus-menerus hidup dalam
kelalaian yang sangat. Kata kelalaian mengandung arti "ketidakpedulian (tetapi
bukan melupakan), meninggalkan, dalam kekeliruan, tidak menghiraukan, dalam
kecerobohan". Kelalaian manusia yang tidak berpikir adalah akibat melupakan atau
secara sengaja tidak menghiraukan tujuan penciptaan diri mereka serta kebenaran
ajaran agama. Ini adalah jalan hidup yang sangat berbahaya yang dapat
menghantarkan seseorang ke neraka. Berkenaan dengan hal tersebut, Allah
memperingatkan manusia agar tidak termasuk dalam golongan orang-orang yang
lalai: "Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan
rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan
janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai." (QS. Al-A'raaf, 7: 205) "Dan
berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala perkara
telah diputus. Dan mereka dalam kelalaian dan mereka tidak (pula) beriman." (QS.
Maryam, 19: 39) Dalam Al-Qur'an, Allah menyebutkan tentang mereka yang berpikir
secara sadar, kemudian merenung dan pada akhirnya sampai kepada kebenaran yang
menjadikan mereka takut kepada Allah. Sebaliknya, Allah juga menyatakan bahwa
orang-orang yang mengikuti para pendahulu mereka secara taklid buta tanpa
berpikir, ataupun hanya sekedar mengikuti kebiasaan yang ada, berada dalam
kekeliruan. Ketika ditanya, para pengekor yang tidak mau berpikir tersebut akan
menjawab bahwa mereka adalah orang-orang yang menjalankan agama dan beriman
kepada Allah. Tetapi karena tidak berpikir, mereka sekedar melakukan ibadah dan
aktifitas hidup tanpa disertai rasa takut kepada Allah. Mentalitas golongan ini
sebagaimana digambarkan dalam Al-Qur'an: Katakanlah: "Kepunyaan siapakah bumi
ini, dan semua yang ada padanya, jika kamu mengetahui?" Mereka akan menjawab:
"Kepunyaan Allah." Katakanlah: "Maka apakah kamu tidak ingat?" Katakanlah:
"Siapakah Yang Empunya langit yang tujuh dan Yang Empunya 'Arsy yang besar?"
Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "Maka apakah kamu tidak
bertakwa?" Katakanlah: "Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas segala
sesuatu sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dilindungi dari
(adzab)-Nya, jika kamu mengetahui?" Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah."
Katakanlah: "(Kalau demikian), maka dari jalan manakah kamu ditipu (disihir)?"
"Sebenarnya Kami telah membawa kebenaran kepada mereka, dan sesungguhnya mereka
benar-benar orang-orang yang berdusta." (QS. Al-Mu'minuun, 23: 84-90) Berpikir
dapat membebaskan seseorang dari belenggu sihir Dalam ayat di atas, Allah
bertanya kepada manusia, "…maka dari jalan manakah kamu ditipu (disihir)?. Kata
disihir atau tersihir di sini mempunyai makna kelumpuhan mental atau akal yang
menguasai manusia secara menyeluruh. Akal yang tidak digunakan untuk berpikir
berarti bahwa akal tersebut telah lumpuh, penglihatan menjadi kabur, berperilaku
sebagaimana seseorang yang tidak melihat kenyataan di depan matanya, sarana yang
dimiliki untuk membedakan yang benar dari yang salah menjadi lemah. Ia tidak
mampu memahami sebuah kebenaran yang sederhana sekalipun. Ia tidak dapat
membangkitkan kesadarannya untuk memahami peristiwa-peristiwa luar biasa yang
terjadi di sekitarnya. Ia tidak mampu melihat bagian-bagian rumit dari
peristiwa-peristiwa yang ada. Apa yang menyebabkan masyarakat secara keseluruhan
tenggelam dalam kehidupan yang melalaikan selama ribuan tahun serta menjauhkan
diri dari berpikir sehingga seolah-olah telah menjadi sebuah tradisi adalah
kelumpuhan akal ini. Pengaruh sihir yang bersifat kolektif tersebut dapat
dikiaskan sebagaimana berikut: Dibawah permukaan bumi terdapat sebuah lapisan
mendidih yang dinamakan magma, padahal kerak bumi sangatlah tipis. Tebal lapisan
kerak bumi dibandingkan keseluruhan bumi adalah sebagaimana tebal kulit apel
dibandingkan buah apel itu sendiri. Ini berarti bahwa magma yang membara
tersebut demikian dekatnya dengan kita, dibawah telapak kaki kita! Setiap orang
mengetahui bahwa di bawah permukaan bumi ada lapisan yang mendidih dengan suhu
yang sangat panas, tetapi manusia tidak terlalu memikirkannya. Hal ini
dikarenakan para orang tua, sanak saudara, kerabat, teman, tetangga, penulis
artikel di koran yang mereka baca, produser acara-acara TV dan professor mereka
di universitas tidak juga memikirkannya. Ijinkanlah kami mengajak anda berpikir
sebentar tentang masalah ini. Anggaplah seseorang yang telah kehilangan ingatan
berusaha untuk mengenal sekelilingnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
kepada setiap orang di sekitarnya. Pertama-tama ia menanyakan tempat dimana ia
berada. Apakah kira-kira yang akan muncul di benaknya apabila diberitahukan
bahwa di bawah tempat dia berdiri terdapat sebuah bola api mendidih yang dapat
memancar dan berhamburan dari permukaan bumi pada saat terjadi gempa yang hebat
atau gunung meletus? Mari kita berbicara lebih jauh dan anggaplah orang ini
telah diberitahu bahwa bumi tempat ia berada hanyalah sebuah planet kecil yang
mengapung dalam ruang yang sangat luas, gelap dan hampa yang disebut ruang
angkasa. Ruang angkasa ini memiliki potensi bahaya yang lebih besar dibandingkan
materi bumi tersebut, misalnya: meteor-meteor dengan berat berton-ton yang
bergerak dengan leluasa di dalamnya. Bukan tidak mungkin meteor-meteor tersebut
bergerak ke arah bumi dan kemudian menabraknya. Mustahil orang ini mampu untuk
tidak berpikir sedetikpun ketika berada di tempat yang penuh dengan bahaya yang
setiap saat mengancam jiwanya. Ia pun akan berpikir pula bagaimana mungkin
manusia dapat hidup dalam sebuah planet yang sebenarnya senantiasa berada di
ujung tanduk, sangat rapuh dan membahayakan nyawanya. Ia lalu sadar bahwa
kondisi ini hanya terjadi karena adanya sebuah sistim yang sempurna tanpa cacat
sedikitpun. Kendatipun bumi, tempat ia tinggal, memiliki bahaya yang luar biasa
besarnya, namun padanya terdapat sistim keseimbangan yang sangat akurat yang
mampu mencegah bahaya tersebut agar tidak menimpa manusia. Seseorang yang
menyadari hal ini, memahami bahwa bumi dan segala makhluk di atasnya dapat
melangsungkan kehidupan dengan selamat hanya dengan kehendak Allah, disebabkan
oleh adanya keseimbangan alam yang sempurna dan tanpa cacat yang diciptakan-Nya.
Contoh di atas hanyalah satu diantara jutaan, atau bahkan trilyunan
contoh-contoh yang hendaknya direnungkan oleh manusia. Di bawah ini satu lagi
contoh yang mudah-mudahan membantu dalam memahami bagaimana "kondisi lalai"
dapat mempengaruhi sarana berpikir manusia dan melumpuhkan kemampuan akalnya.
Manusia mengetahui bahwa kehidupan di dunia berlalu dan berakhir sangat cepat.
Anehnya, masih saja mereka bertingkah laku seolah-olah mereka tidak akan pernah
meninggalkan dunia. Mereka melakukan pekerjaan seakan-akan di dunia tidak ada
kematian. Sungguh, ini adalah sebuah bentuk sihir atau mantra yang terwariskan
secara turun-temurun. Keadaan ini berpengaruh sedemikian besarnya sehingga
ketika ada yang berbicara tentang kematian, orang-orang dengan segera
menghentikan topik tersebut karena takut kehilangan sihir yang selama ini
membelenggu mereka dan tidak berani menghadapi kenyataan tersebut. Orang yang
mengabiskan seluruh hidupnya untuk membeli rumah yang bagus, penginapan musim
panas, mobil dan kemudian menyekolahkan anak-anak mereka ke sekolah yang bagus,
tidak ingin berpikir bahwa pada suatu hari mereka akan mati dan tidak akan dapat
membawa mobil, rumah, ataupun anak-anak beserta mereka. Akibatnya, daripada
melakukan sesuatu untuk kehidupan yang hakiki setelah mati, mereka memilih untuk
tidak berpikir tentang kematian. Namun, cepat atau lambat setiap manusia pasti
akan menemui ajalnya. Setelah itu, percaya atau tidak, setiap orang akan memulai
sebuah kehidupan yang kekal. Apakah kehidupannya yang abadi tersebut berlangsung
di surga atau di neraka, tergantung dari amal perbuatan selama hidupnya yang
singkat di dunia. Karena hal ini adalah sebuah kebenaran yang pasti akan
terjadi, maka satu-satunya alasan mengapa manusia bertingkah laku seolah-olah
mati itu tidak ada adalah sihir yang telah menutup atau membelenggu mereka
akibat tidak berpikir dan merenung. Orang-orang yang tidak dapat membebaskan
diri mereka dari sihir dengan cara berpikir, yang mengakibatkan mereka berada
dalam kelalaian, akan melihat kebenaran dengan mata kepala mereka sendiri
setelah mereka mati, sebagaimana yang diberitakan Allah kepada kita dalam
Al-Qur'an : "Sesungguhnya kamu berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini, maka
Kami singkapkan daripadamu tutup (yang menutupi) matamu, maka penglihatanmu pada
hari itu amat tajam." (QS. Qaaf, 50: 22) Dalam ayat di atas penglihatan
seseorang menjadi kabur akibat tidak mau berpikir, akan tetapi penglihatannya
menjadi tajam setelah ia dibangkitkan dari alam kubur dan ketika mempertanggung
jawabkan segala amal perbuatannya di akhirat. Perlu digaris bawahi bahwa manusia
mungkin saja membiarkan dirinya secara sengaja untuk dibelenggu oleh sihir
tersebut. Mereka beranggapan bahwa dengan melakukan hal ini mereka akan hidup
dengan tentram. Syukurlah bahwa ternyata sangat mudah bagi seseorang untuk
merubah kondisi yang demikian serta melenyapkan kelumpuhan mental atau akalnya,
sehingga ia dapat hidup dalam kesadaran untuk mengetahui kenyataan. Allah telah
memberikan jalan keluar kepada manusia; manusia yang merenung dan berpikir akan
mampu melepaskan diri dari belenggu sihir pada saat mereka masih di dunia.
Selanjutnya, ia akan memahami tujuan dan makna yang hakiki dari segala peristiwa
yang ada. Ia pun akan mampu memahami kebijaksanaan dari apapun yang Allah
ciptakan setiap saat. Seseorang dapat berpikir kapanpun dan dimanapun Berpikir
tidaklah memerlukan waktu, tempat ataupun kondisi khusus. Seseorang dapat
berpikir sambil berjalan di jalan raya, ketika pergi ke kantor, mengemudi mobil,
bekerja di depan komputer, menghadiri pertemuan dengan rekan-rekan, melihat TV
ataupun ketika sedang makan siang. Misalnya: di saat sedang mengemudi mobil,
seseorang melihat ratusan orang berada di luar. Ketika menyaksikan mereka, ia
terdorong untuk berpikir tentang berbagai macam hal. Dalam benaknya tergambar
penampilan fisik dari ratusan orang yang sedang disaksikannya yang sama sekali
berbeda satu sama lain. Tak satupun diantara mereka yang mirip dengan yang lain.
Sungguh menakjubkan: kendatipun orang-orang ini memiliki anggota tubuh yang
sama, misalnya sama-sama mempunyai mata, alis, bulu mata, tangan, lengan, kaki,
mulut dan hidung; tetapi mereka terlihat sangat berbeda satu sama lain. Ketika
berpikir sedikit mendalam, ia akan teringat bahwa: Allah telah menciptakan
bilyunan manusia selama ribuan tahun, semuanya berbeda satu dengan yang lain.
Ini adalah bukti nyata tentang ke Maha Perkasaan dan ke Maha Besaran Allah.
Menyaksikan manusia yang sedang lalu lalang dan bergegas menuju tempat tujuan
mereka masing-masing, dapat memunculkan beragam pikiran di benak seseorang.
Ketika pertama kali memandang, muncul di pikirannya: manusia yang jumlahnya
banyak ini terdiri atas individu-individu yang khas dan unik. Tiap individu
memiliki dunia, keinginan, rencana, cara hidup, hal-hal yang membuatnya bahagia
atau sedih, serta perasaannya sendiri. Secara umum, setiap manusia dilahirkan,
tumbuh besar dan dewasa, mendapatkan pendidikan, mencari pekerjaan, bekerja,
menikah, mempunyai anak, menyekolahkan dan menikahkan anak-anaknya, menjadi tua,
menjadi nenek atau kakek dan pada akhirnya meninggal dunia. Dilihat dari sudut
pandang ini, ternyata perjalanan hidup semua manusia tidaklah jauh berbeda;
tidak terlalu penting apakah ia hidup di perkampungan di kota Istanbul atau di
kota besar seperti Mexico, tidak ada bedanya sedikitpun. Semua orang suatu saat
pasti akan mati, seratus tahun lagi mungkin tak satupun dari orang-orang
tersebut yang akan masih hidup. Menyadari kenyataan ini, seseorang akan berpikir
dan bertanya kepada dirinya sendiri: "Jika kita semua suatu hari akan mati, lalu
apakah gerangan yang menyebabkan manusia bertingkah laku seakan-akan mereka tak
akan pernah meninggalkan dunia ini? Seseorang yang akan mati sudah sepatutnya
beramal secara sungguh-sungguh untuk kehidupannya setelah mati; tetapi mengapa
hampir semua manusia berkelakuan seolah-olah hidup mereka di dunia tak akan
pernah berakhir?" Orang yang memikirkan hal-hal semacam ini lah yang dinamakan
orang yang berpikir dan mencapai kesimpulan yang sangat bermakna dari apa yang
ia pikirkan. Sebagian besar manusia tidak berpikir tentang masalah kematian dan
apa yang terjadi setelahnya. Ketika mendadak ditanya,"Apakah yang sedang anda
pikirkan saat ini?", maka akan terlihat bahwa mereka sedang memikirkan segala
sesuatu yang sebenarnya tidak perlu untuk dipikirkan, sehingga tidak akan banyak
manfaatnya bagi mereka. Namun, seseorang bisa juga "berpikir" hal-hal yang
"bermakna", "penuh hikmah" dan "penting" setiap saat semenjak bangun tidur
hingga kembali ke tempat tidur, dan mengambil pelajaran ataupun kesimpulan dari
apa yang dipikirkannya. Dalam Al-Qur'an, Allah menyatakan bahwa orang-orang yang
beriman memikirkan dan merenungkan secara mendalam segala kejadian yang ada dan
mengambil pelajaran yang berguna dari apa yang mereka pikirkan. "Sesungguhnya
dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat
tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat
Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka
memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami,
tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka." (QS. Aali 'Imraan, 3: 190-191). Ayat di
atas menyatakan bahwa oleh karena orang-orang yang beriman adalah mereka yang
berpikir, maka mereka mampu melihat hal-hal yang menakjubkan dari ciptaan Allah
dan mengagungkan Kebesaran, Ilmu serta Kebijaksanaan Allah. Berpikir dengan
ikhlas sambil menghadapkan diri kepada Allah Agar sebuah perenungan menghasilkan
manfaat dan seterusnya menghantarkan kepada sebuah kesimpulan yang benar, maka
seseorang harus berpikir positif. Misalnya: seseorang melihat orang lain dengan
penampilan fisik yang lebih baik dari dirinya. Ia lalu merasa dirinya rendah
karena kekurangan yang ada pada fisiknya dibandingkan dengan orang tersebut yang
tampak lebih rupawan. Atau ia merasa iri terhadap orang tersebut. Ini adalah
pikiran yang tidak dikehendaki Allah. Jika ridha Allah yang dicari, maka
seharusnya ia menganggap bagusnya bentuk rupa orang yang ia lihat sebagai wujud
dari ciptaan Allah yang sempurna. Dengan melihat orang yang rupawan sebagai
sebuah keindahan yang Allah ciptakan akan memberikannya kepuasan. Ia berdoa
kepada Allah agar menambah keindahan orang tersebut di akhirat. Sedang untuk
dirinya sendiri, ia juga meminta kepada Allah agar dikaruniai keindahan yang
hakiki dan abadi di akhirat kelak. Hal serupa seringkali dialami oleh seorang
hamba yang sedang diuji oleh Allah untuk mengetahui apakah dalam ujian tersebut
ia menunjukkan perilaku serta pola pikir yang baik yang diridhai Allah atau
sebaliknya. Keberhasilan dalam menempuh ujian tersebut, yakni dalam melakukan
perenungan ataupun proses berpikir yang mendatangkan kebahagiaan di akhirat,
masih ditentukan oleh kemauannya dalam mengambil pelajaran atau peringatan dari
apa yang ia renungkan. Karena itu, sangatlah ditekankan disini bahwa seseorang
hendaknya selalu berpikir secara ikhlas sambil menghadapkan diri kepada Allah.
Allah berfirman dalam Al-Qur'an : "Dia lah yang memperlihatkan kepadamu
tanda-tanda (kekuasaan)-Nya dan menurunkan untukmu rezki dari langit. Dan
tiadalah mendapat pelajaran kecuali orang-orang yang kembali (kepada Allah)."
(QS. Ghaafir, 40: 13)






INTERNASIONAL

 * AS desak China pengaruhi Korea Utara kembali ke meja diplomasi
 * Tunisia tolak bantuan finansial Rp2triliun dari Uni Eropa
 * Mengapa sekelompok senator AS ingin bertemu Presiden China?
 * Merek China sumbang 62 persen penjualan EV di Israel pada Q1-Q3 2023
 * Beijing sambut arus kunjungan wisatawan di "pekan emas"




TERKINI

 * PLN siapkan tiga lapis pasokan listrik di Stasiun Halim KCJB
 * Jokowi: APBN dan APBD jangan terlalu banyak diecer ke dinas-dinas
 * Pakar hukum: RPP pengaturan zat adiktif pertimbangkan seluruh aspek
 * Pemprov Kalsel sosialisasikan SOP aplikasi SRIKANDI
 * Gemasnya suvenir bertema trio robot di Asian Games Hangzhou 2022




NASIONAL

 * Libur Lebaran 500 ribu orang diprediksi padati wisata Pesisir Selatan
 * Hadapi Lebaran 2022, Basarnas Yogyakarta siagakan 83 personel
 * PLN siapkan daya 20 MVA pendukung investasi pertambangan di Sumbawa
 * Harga minyak berbalik naik setelah anjlok, pasar pantau ekonomi China
 * Wapres dorong anak muda gali potensi Kekayaan Intelektual



Support : Creating Website | AntonOnline | Template
Copyright © 2011. ANTON ONLINE - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger
Original text

Rate this translation
Your feedback will be used to help improve Google Translate